Senin, 04 Juli 2011

AJI SAJATINING URIP

Saya sebenarnya punya mantra yang mas bathara semar inginkan, masalahnya untuk cara penyampaiannya harus bertatap muka dan tidak boleh ditulis (seandainya boleh ditulis tentu akan saya posting disini) dan saya hanya boleh membacanya sekali saja di depan mas bathara semar, kalau mas bathara semar bisa langsung hapal itu bagus sekali, jika tidak, apa yang mas bathara semar hapal ya itulah ilmu mas bathara semar sendiri.

mantera lain yang setara dengan mantera diatas yaitu:

Yaa Huu sirrullooH. Yaa Huu sifatullooH. Yaa Huu dzaatullooH. Yaa Huu wujuudullooH.
ONO OBAH SAJRONING POLAH. ONO POLAH SAJRONING OBAH
YA INGSUN POLAHING ALLOH
ALLOH MOBAH SAJRONING ROSO. ALLOH MOSIK SAJRONING ATI.
YO ALLOH  YO ROSO YO ROSUL YO ROSULULLOH.


Orang majapahit dahulu percaya akan 2 hal yaitu budi dan hawa, budi adalah kehendak tuhan, sedangkan hawa adalah kekuatan manusia. Menurut mereka kita hidup sekedar menjalani budi yang ada di dalam hati sanubari kita. Apabila kita bisa menjalani hidup tanpa menyeleweng dari budi yang ada di dalam sanubari kita, maka telah tercapailah kondisi persatuan antara budi dan hawa, yaitu antara kehendak tuhan dan kekuatan kita. Jika hal itu telah terkondisi dengan tetap, maka kita telah menjadi manusia yang sempuna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar